Menyebut nama Mboja atau Bima,terbesit sebuah simpulan bahwa pasti ada legendanya yang unik dan menarik. Begitupun ketika kita menyimak nama puleu ular, pasti ada ceritanya. Terutama kehadirannya dibumi Mbojo atau Bima yang merupakan wilayah bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB ).
Pulau ini merupakan habitat dari populasi ular laut dengan keunukan warnanya, seperti warna putuh, silver dikombinasi dengan hitam kilat. Ular-ular ini jinak dan bersahabat dengan pengunjungannya.
Pulau ular dapat di jangkau dengan perjalanan darat kurang lebih 2jam dari Kota Bima. Setelah sampai d i Desa Pai Kec.Wera. Selanjutnya untuk menuju pulau ular anda harus menggunakan perahu/sampan yang telah di sediakan masyarakat sekitar dengan waktu tempuh kuarang lebih 15menit dari daratan.
Jika kita ke ssana langsung di terima oleh Sri mayansari, salah seorang cewe manis asal Desa Pai Kec. Wera, yang akan mengantarkan ada menjelajahi Pulau Ular sambil menceritakan tentang terjadinya Pulau Ular.
Sambil menikmati keindahan panorama alam sekitar Pulau Ular, Sri mayansari pun mulai menceritakan Mengenai terbentuknya Pulau Ular tersebut. Bahwa dahulu kala ada kapal dagang dari barat ( Kompeni Belanda ) menjelajahi Indonesia untuk mencari Rempah-rempah dan barang dagang lainnya. Ketika tiba di wilayah ini kapal dagang ini ngadat karena mesin kapalnya mati, sementara ombak terus menggulung-gulung menuju pantai dan akhirnya kapal itu tertanam ini tepatnya di bibir pantai Desa Pai Kec. Wera ( 200M ).
" nah kenapa di sebut Pulau Ular " .....??? Manusia yang menumpang kapal itu akhirnya mati kelaparan karena kehabisan bekal. Seiring dengan perjalanan waktu orang-orang mati itu menjelma menjadi ular, tiang kapalnya menjadi pohon jermawar, sedangkan kapalnya berubah menjadi pulau ( Warga setempat menyebut Nisa ).
Pulau yang mempunyai bukit panjang ini, di tumbuh dua pohon jermawar putih yang merupakan jelmaan dari tiang kapal, serta didiami oleh penghuni setiannya yaitu ular ( manusia ) dari yang kecil sampai yang besar berwarna hitam putih. Anehnya ular-ular ini tidak mengigit manusia. "jadi kalau ada wisnu ( wisatawan nusantara ) atau wisman ( wisatawan mancanegara ) ke sini tiadak usah merasa takut.
Pada hari-hari libur seperti Hari raya atau liburan panjang sekolah, banyak orang yg mengunjungi pulau ini. Pulau ini tidak hanya wisnu aja yang datang akan tetapi wisman pun beramai-ramai datang guna menyaksikan dari dekat sekaligus menyimak cerita legendanya mengapa pulau ini disebut Pulau Ular.
Kalau anda kesana boleh dikatakan sekali merangku dayung dua tiga pulau terlampau. Bagaimana tidak, selain Pulau ular kita lihat, kitapun menyaksikan dari dekat Pulau sangiang ( Gunung Sangiang ) dan Pulau Komodo yang terkenal seantero dunia. Tentu saja setelah kita melihatnya decak kagum pun hadir ..... Oh..betapa indahnya Indonesia.
Sumber Inspirasi : www.babuju.com
0 komentar:
Posting Komentar