Agenda pelantikan Sultan Bima yang direncanakan pada Kamis (4/7) adalah dalam rangka melestarikan budaya dan sejarah bukannya untuk mengembalikan sistem feodalisme seperti yang dikritisi oleh sejumlah kalangan. Demikian penyampaian Ketua Majelis Adat Dana Mbojo Hj. St. Maryam dalam siaran persnya di Museum Samparaja, Senin (1/7) kemarin.
Label
- Budaya (10)
- Cerita Rakyat (7)
- Galeri Foto (3)
- Kabar Entebe (23)
- Kuliner (6)
- sejarah (16)
- Tokoh (1)
- Wisata Alam (11)
[ LINK ]
- kahaba.info
- gomong.com
- Pemerintahan Nusa Tenggara Barat
- Pemerintahan Kota Mataram
- Pemerintahan Lombok Barat (LOBAR)
- Pemerintahan Lombok Tengah (LOTENG)
- Pemerintahan Lombok Timur (LOTIM)
- Pemerintahan Lombok Utara (KLU)
- Pemerintahan Sumbawa Barat (KSB)
- Pemerintahan Sumbawa
- Pemerintahan Dompu
- Pemerintahan Bima
- Pesona Wisata Bima
- Pegunungan Rinjani
- Portal Berita Komunitas Babuju
- sumbawanews
Latest Post
Pelantikan Sultan Bima Yang Ke - XVI ( H. FERRY ZULKARNAEN .ST )
Kamis, 04 Juli 2013 | 0 komentar
Pemeran Video ‘M’ Resmi Menikah
Sabtu, 02 Maret 2013 | 0 komentar
Kota Bima, Pemerain video ‘M’ (mesum) yang menggemparkan Kota Bima beberapa hari terakhir, akhirnya resmi melangsungkan pernikahannya di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Asakota, Kota Bima, Kamis (28/2) pukul 15.02.
Pernikahan, MR (22) oknum anggota Polres Bima dan Rr (21) berlangsung sederhana, selain hadir keluarga dari pasangan wanita, juga dihadiri perwakilan Polres Bima danLurah Jatibaru.
Lurah Jatibaru Akui Warganya Pemeran Video ‘M’
Kamis, 28 Februari 2013 | 0 komentar
Kota Bima.- Lurah Jatibaru, Kecamatan Asakota, Kota Bima, Tasrif S.Sos mengakui bahwa pemeran wanita dalam video ‘M’ (mesum) yang diduga dilakukan bersama oknum polisi adalah warganya, berinisial RR (21), berdomisi di Lingkugan Lela. Bahkan video tersebut kini telah beredar luas dan menjadi perbicangan warga dan informasi beredar pula lokasi pembuatannya di salah satu rumah kost di Desa Panda.
Gelombang Pasang Paling Parah
Rabu, 09 Januari 2013 | 0 komentar
Gelombang pasang di Pantai Ampenan masih belum reda. Jurasip, sesepuh warga Kampung Bugis mengaku, gelombang pasang yang menerjang Kampung Bugis kali ini termasuk yang paling parah sejak ia tinggal di sana. ‘’Ini paling parah,’’ katanya pada Lombok Post (Grup JPNN), Selasa (8/1).
Langganan:
Postingan (Atom)