Warung Internet

Home » » Tradisi Barapan Kebo Di Sumbawa Barat

Tradisi Barapan Kebo Di Sumbawa Barat

Jumat, 02 Maret 2012 | 0 komentar

jumpa lagi sahabat blogger, kali ini saya ingin membuat artikal/postingan mengenai tradisi yang udah lama ada di tanah samawa yaitu KARAPAN KEBO, karapan kebo merupakan balapan sepasang kerbau yang di joki oleh seseorang di tengahnya guna menuju tiang SAKA yang menjadi tujuan utamanya.

oke langsung aja ke TKP dari pada saya ngoceh kagak jelas hehehehehe ...........



Tradisi Barapan Kebo di selenggarakan di antara tiga petak sawah di Dusun Kuang Belo, Desa Sekongkang Bawah, Kecamatan Sekongkang, kabupaten Sumbawa Barat. Puluhan pasang kerbau ikut turun dalam lomba adu kecepatan lari sejauh sekitar 70 meter menuju tiang " SAKA" yang di jaga Sandro ( dukun ).

Ribuan warga bahkan puluhan wisatawan asing memadati sisi petak sawah berair dan berlumpur yang di jadikan arena. Orang-orang asing ini, di antaranya peselancar yang sedang berkunjung di lokasi selancar Pantai Pesin atau pantai Yoyo, tidak jauh dari lokasi lomba. Ada juga Bupati Sumbawa barat Zulkifli Muhadly, manajer Eksternal Eksplorasi PT Newmont Nusa Tenggara Kasan Mulyono, dan ketua gabungan Perkumpulan karapan Kerbau Kabupaten Sumbawa Barat W. Musyafirin.

Pesertanya berdatangan dari berbagai kecamatan di Sumbawa barat, bahkan dari daerah induknya semula sebelum pemekaran, kabupaten Sumbawa. Mereka bukan semata-mata ingin merebut hadiah seekor sapi, tetapi lebih dari itu kebanggaan dari hobi yang dijalani para pemilik ternak. Kadang-kadang ada juga panitia penyelenggara yang menyiapkan hadiah traktor tangan untuk membajak sawah.

Sistem barapan kebo ini dilakukan bukan seperti cabang atletik yang melepas secara bersamaan beberapa orang sekaligus. Mereka beradu cepat dengan cara lari setiap sepasang kerbau yang dikendalikan seorang joki di tengahnya. Masing-masing pasangan kerbau ini juga dikawal "SANDRO" untuk mengalahkanpesaing. Targetnya adalah menabrak "SAKA" ( sebatang kayu sekitar dua meter yang di tancapkan di titik tujuan ) yang juga dijaga sandro dari panitia. Sandro ini bertugas mempertahankan Saka agar kerbau tidak berhasil menabraknya.

Barapan Kebo terdiri dari delapan kelas pasang kerbao. Mulai dari yang utama tingkat (TK) Dewasa, TK Tunas, TK Harapan, TK O, TK B, TK A, TK Cilik, dan TK Saru. Kelas kerbau ini berdasarkan usia dan ukuran badan. TK A, misalnya, kerbau yang sudah memiliki nyampung (gigi susu) atau TK Saru yang baru berusia dua tahun.

Ekspatriat asal Selandia Baru, Jonathan Parker, yang datang menonton bersama istri dan seorang anak balitanya, mengaku tidak ada balap kerbau seperti ini di negaranya. Dia pertama kali menyaksikan setelah empat tahun bekerja di PT Newmont Nusa Tenggara. 

Karapan Kebo ini di selenggarakan guna melestarikan ternak kerbau dan tradisi yang udah lama ada di tanah Samawa (sumbawa) ungkap Bupati Sumbawa Barat Zulkifli Muhadly

Editor : onco gamankz
Sumber : Tempo.co



Photobucket
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2012. Ƙɑɓɑr eN Te Be - All Rights Reserved
Template Modify by Onco Gamankz
Proudly powered by Blogger