Festival ini di namakan " Bau Nyale " yg dalam bahasa sasak berarti " menangkap nyale ". Nyale adalah sejenis cacing laut yg biasa hidup di dasar air laut, seperti di lubang-lubang batu karang. Kegiatan ini dilakukan stiap tanggal 20 bulan kesepuluh dalam penanggalan sasak atau 5 hari setelah bulan purnama. Biasanya jatuh pada bulan maret. acara inti dalam festival ini adalah menangkap nyale yang hanya muncul setahun sekali di beberapa lokasi tertentu di pantai selatan pulau lombok. Nyale akan muncul pada pertengah malam hingga menjelang subuh.
Menurut dongeng warga setempat, pada zaman dahulu kala di sepanjang pantai selatan terdapat kerajaan Tonjang Beru di pimpin oleh seorang raja yang memiliki putri cantik bernama Putri Mandalika. Kecantikannya banyak memukau pangeran-pangeran di pulau lombok. Karena banyaknya pinangan terhadap dirinya dan putri mandalika tidak bisa memilih salah satu di antara mereka, sang putri memutuskan untuk menyeburkan diri ke pantai selatan dan berjanji akan kembali setahun lagi. sesuai dengan perkataannya, ia kembali setiap tahunnya namun dalam bentuk nyale. dongeng lain menyatakan bahwa nyale adalah jelmaan rambut Putri mandalika.
Sebelum perayaan inti di mulai, banyak sekali kesenian dan acara tradisional yang di pentaskan. jika anda berminat datanglah sore hari di mana anda dapat emndirikan tenda-tenda kecil untuk peristirahatan sejenak. Dari tenda ini anda bisa menyaksikan betandak ( berbalas pantun ), bejambik ( pemberian cendra mata terhadap kekasih ), serta belancaran ( pesiar dengan perahu ), dan tak ketinggalan pula di gelar drama kolosal Putri Mandalika.
Banyak pengunjung yang datang ke Pulau Lombok dari berbagai tempat hanya untuk menyaksikan suasanah riuh dan ramai ketika menangkap Nyale. pada festival ini tmpak suasana kebersamaan di mana masyarakat membaur menjadi satu dengan yang lainnya mencari Nyale secara masif.
Anda juga di perbolehkan berpartisipasi untuk mencari Nyale di lokasi ini. Jika anda cukup beruntung, anda akan mendapatkan banyak Nyale yang menurut penelitian dr. Soewignyo Soemohardjo, Nyale memiliki kadar protein tinggi dan mampu memgeluarkan zat yang terbukti bisa membunuh kuman-kuman. cara memasak Nyale yang umum di kalangan masyarakat Lombok adalah dengan membukus Nyale dengan daun pisang dan kemudian membakarnya, yang biasa di sebut pepes.
Nyale selalu muncul di pantai selatan Lombok Tengah tepatnya di 16 titik pantai yang memanjang sejauh puluhan kilometerdari arah timur hingga barat, seperti pesisir pantai Keliantan, pantai Kuta dan pantai Selong Belanak. pantai-pantai ini di kelilingi oleh deretan perbukitan, namun lokasi yang paling ramai di kunjungi oleh para pelancong adalah pantai seger yang berlokasi di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa tenggara Barat.
Untuk menuju desa kuta, wisatawan bisa menggunakan transportasi umum dari terminal Mandalika Kota Mataram menuju Praya ( Ibukota Kabupaten Lombok Tengah ) yang berjarak kurang lebih 30km. dari sana tidak ada yang langsung menuju lokasi wisata, karenanya anda bisa menyewa mobil menuju Desa Kuta.
Untuk menikmati indahnya Pantai Seger dan lainnya sambil mendapatkan Nyale, para wisatawan tidak perlu mengeluarkan uang sepersen pun. Pantai-pantai tersebut masih menjadi pantai terbuka dan belum di jadikan lokasi wisata oleh Pemerintah setempat kecuali Pantai Kuta.
Demikianlah Artikel yang dapat saya bagikan,semoga denga apa yang saya paparkan ini dapat memberikan sedikit gambaran tentang festival bau Nyale
0 komentar:
Posting Komentar