Pagi tadi, warga Godo kembali melakukan pemblokiran jalan negara. Mereka yang sebahagian telah kembali ke rumahnya masing-masing dan melihat kondisi ini tak bisa lagi berkata apa-apa. Kemurungan dan wajah masam terpancar dari paras mereka. Langkah itupun dilakukan sebagai bentuk protes mereka atas kejadian yang menimpanya.
Lokasi pemukiman warga Godo memang di tengah akses jalan negara. Cabang Godo adalah jalur alternatif menuju pusat Kecamatan Woha (Tente) dan melewati Samili.
Dari sumber Kahaba pagi ini, puluhan warga Godo kembali melakukan pemblokiran jalan, baik jalan alternatif maupun jalan negara. Para pengendara yang hendak menuju ke Kota Bima, Samili, Tente maupun ke Kabupaten Dompu, pagi ini, tak bisa melanjutkan perjalanan mereka.
Fahmi (35), warga asal Kecamatan Soromandi yang hendak ke Kota Bima harus terhenti di Penapali. Dia mengaku ada pemblokiran jalan di Cabang Godo. Dirinya merasakan simpati atas kejadian yang menimpa warga Godo. Dan ia bisa memaklumi keadaan pemblokiran jalan itu.
“Yah, biarkan saja mereka memblokir jalan itu. Beri waktu mereka untuk melihat kondisi rumahnya yang telah dibakar massa dan menuntut pertanggungjawaban atas tragedi yang menimpa mereka,” ujar Fahmi.
Ada beberapa aparat kepolisian di lokasi pemblokiran. Mereka terlihat menonton dari arah timur pemukiman warga.
Sekitar 98 rumah warga di Godo, Desa Dadibou, Kecamatan Woha dalam kondisi rusak berat bahkan ada yang rata dengan tanah. Sedangkan puluhan lainnya dalam kondisi rusak ringan (Data Kesbanglinmas Kabupaten Bima).
Sumber : kahaba.info
0 komentar:
Posting Komentar